Kualitas Wahid Claudio Marchisio

 


Kualitas Marchisio bisa dibuktikan dengan perolehannya sepanjang bela La Vecchia Signora. Sekitar 37 gol dan 43 asis dari keseluruhan 418 performa jadi bukti atas daya magic pemain bertinggi 180 cm itu. Pengabdian Marchisio juga hasilkan 7 scudetto, 3 Piala Super Italia, dan 4 Coppa Italia.

etelah 25 tahun perkuat Juventus, Marchisio harus melepaskan seragam kebanggaannya. Dia memilih untuk akhiri kebersama-samaan dengan Sang Nyonya Tua lewat pemutusan kontrak yang sebenarnya baru usai pada 2020. Walau dalam sepakbola perpisahan adalah hal yang wajar, untuk Marchisio, itu bermakna dia harus tinggalkan club yang disayanginya.

Sebetulnya bisa jadi Kualitas Wahid Claudio Marchisio pilih Torino, tetapi hatinya ketambat ke team yang bukan hanya disayanginya, tapi juga oleh keluarganya. Ayah sekalian agen Marchisio, Stefano Marchisio, adalah Juventini sejati dan terdaftar sebagai pemegang ticket angin-anginan laga Juventus.

Lahir dan besar di Turin membuat Marchisio punyai hubungan kuat dengan Juventus. Marchisio kecil atau Marchisio dewasa masih tetap orang yang masih sama: sama menyukai Juventus.

"Saya tidak dapat stop menyaksikan king88bet login alternatif ini dan strip [hitam-putih] di mana saya jalani hidup saya sebagai seorang lelaki dan pemain sepak bola," tulis Marchisio saat mengupload photo dianya yang anak kecil di sosial media pribadinya. "Saya menyukai jersey ini, apa pun itu yang terjadi, saya percaya jika kebaikan untuk team harus diprioritaskan. Selama-lamanya."


Il Principino. Sang Pangeran Kecil. Demikianlah Marchisio dipanggil sepanjang bermain untuk Juventus. Gabung dengan sekolah tinggi Juve di tahun 1993, pemain kelahiran 19 Januari 1986 ini sudah berkembang menjadi satu diantara pemain tengah dengan misi dan tehnik yang lebih tinggi.


Pada usia muda Marchisio bukan seorang King88bet tengah tengah. Mengidolai Del Piero seperti umumnya beberapa anak di Turin, pemain yang sekarang berumur 32 tahun itu juga jalani saat muda dengan beberapa bermain ada di belakang striker. Tetapi sesudah main di scuad senior, kekuatannya rupanya lebih termaksimalkan saat dia bermain sebagai pemain tengah tengah.


Marchisio mempunyai kekuatan untuk jadi pemain tengah yang handal atur irama permainan. Dari zaman kepelatihan Didier Deschamps s/d minimal awalnya kehadiran Massimiliano Allegri, dia jadi pemain unggulan di baris tengah Juventus.

Postingan populer dari blog ini

No authorities information has actually however been actually launched on the sets you back of damages towards houses as well as farmlands.

While certainly there certainly are actually still voids

Chinese teens still drinking